![]() |
Sejumlah siswa keracunan program MBG saat dirawat di Puskesmas Petanahan.(ft ist) |
Seorang pelajar inisial AM, mengaku sempat menyantap soto sekitar pukul 12.30 WIB. Namun, beberapa jam kemudian,, ia mulai merasakan mual, pusing, hingga sakit perut.
"Makan soto, ayam sama kuahnya doang. Awalnya biasa saja, tapi malamnya mulai mual. Kata teman, sayur toge sama kolnya ada yang bau," ungkap AM saat ditemui.
Kasus ini ternyata bukan dialami AM seorang diri. Dari pantauan di Puskesmas Petanahan, puluhan siswa lain juga mengalami gejala serupa. Mereka datang didampingi orang tua dan wali murid. Sejumlah siswa bahkan harus mendapatkan perawatan intensif dengan infus karena kondisinya sempat drop.
Kepala Puskesmas Petanahan, R. Sunarko Slamet, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menyebutkan pihaknya pertama kali menerima laporan dari bidan desa mengenai adanya siswa yang mengalami mual dan muntah setelah menyantap hidangan MBG.
“Kami langsung lakukan observasi ke sekolah. Total ada lebih dari 50 anak dengan gejala mual, muntah, dan pusing. Mereka berasal dari sekolah maupun pondok di wilayah Petanahan,” jelasnya.
Menurut Sunarko, sebanyak 28 siswa ditangani di Puskesmas Petanahan. Dari jumlah itu, 13 siswa harus diinfus, sementara 15 lainnya masih dalam observasi. Selain itu, ada 10 siswa yang diperbolehkan rawat jalan.
Tidak hanya itu, sebanyak 29 siswa lainnya juga dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Petanahan. Dari jumlah tersebut, 17 menjalani rawat jalan, sedangkan 12 siswa harus dirawat inap.
“Syukurlah kondisi sebagian besar anak sudah mulai membaik setelah mendapat penanganan,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi awal, menu yang disantap para siswa berupa soto dan perkedel, yang didistribusikan dari salah satu SPPG di wilayah Petanahan. Pihak puskesmas bersama instansi terkait kini tengah melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti keracunan massal tersebut.(*)