![]() |
| Bupati Lilis Nuryani saat melepas ekspor perdana produk serat alam ke Amerika Serikat di Gedung PLUT KUKM Kebumen.(ft sk/ist) |
Dalam ekspor perdana ini, enam kontainer berisi 9.455 unit keranjang serat alam diberangkatkan menuju Negeri Paman Sam. Produk tersebut terdiri dari enam tipe keranjang, tiga di antaranya berbahan pelepah pisang dan tiga lainnya dari eceng gondok.
Dari Modal Rp600 Ribu ke Pasar Dunia
Kisah Agrominafiber berawal pada masa pandemi. Dengan modal hanya Rp600 ribu, Novita dan Rudi Hermawan mulai merintis usaha kerajinan berbahan alami. Dari sebuah ide sederhana memanfaatkan pelepah pisang dan eceng gondok, usaha kecil itu kini menjelma menjadi merek kebanggaan Kebumen yang menembus pasar global.
“Dulu kami benar-benar mulai dari nol. Sekarang alhamdulillah bisa kirim ekspor mandiri dengan full container load (FDL),” ungkap Novita dengan penuh rasa syukur.
Bahan baku utama berasal dari Kebumen, meski untuk memenuhi kapasitas besar sebagian juga didatangkan dari Bojonegoro. Proses pengeringan bahan baku bisa memakan waktu 10 hari, sementara pengerjaan keranjang dilakukan oleh puluhan pengrajin lokal.
Apresiasi Bupati Lilis
Bupati Lilis menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini. Menurutnya, Agrominafiber bukan sekadar UMKM, melainkan simbol keberhasilan usaha kreatif yang berpihak pada masyarakat dan lingkungan.
“Perusahaan ini lahir di Kebumen, tumbuh bersama warga desa, sekaligus menjaga kelestarian alam. Ini membuktikan bahwa UMKM mampu membuka lapangan kerja sekaligus mengangkat nama daerah di kancah internasional,” tegasnya.
Ia berharap ekspor perdana ini menjadi pintu gerbang bagi lebih banyak produk lokal Kebumen menembus pasar dunia.
Pemberdayaan Perempuan Desa
Agrominafiber saat ini melibatkan 80–90 perajin bahan baku, 90% di antaranya adalah perempuan, serta sekitar 20 perajin yang fokus mengerjakan produk jadi. Melalui pelatihan dan pendampingan, Rudi Hermawan ingin menjadikan kerajinan serat alam sebagai solusi nyata peningkatan ekonomi desa.
“Kami ingin memberdayakan ibu-ibu rumah tangga dan pemuda desa agar bisa punya penghasilan tetap. UMKM kecil dari desa pun bisa mendunia,” ujarnya.
Tak hanya Amerika, produk Agrominafiber sebelumnya sudah merambah pasar Chili dan Argentina. Kehadiran mereka di pasar global menjadi bukti bahwa tangan-tangan terampil masyarakat desa mampu menghasilkan karya yang bernilai tinggi, sekaligus membawa nama Kebumen ke pentas dunia.(*)







