 |
| Ribuan warga Desa Gemeksekti saat mengikuti karnaval dalam rangka HUT RI ke 80.(ft ist) |
Total 29 Rukun Tetangga (RT) bahu-membahu menunjukkan kebolehannya. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Suramin di kediamannya, dengan ritual pemotongan pita dan pelepasan balon sebagai tanda dimulainya parade penuh warna sepanjang 4 kilometer lebih mengelilingi desa, menuju finis meriah di Balai Desa Gemeksekti.
Di balai desa, dewan juri sibuk menilai beragam atraksi memikat. Panggung diramaikan oleh gemulai tarian kolosal masif, kelincahan tari tradisional "Cepetan", dan dramatisasi teatrikal "Pertempuran Surabaya" yang penuh emosi. Namun, sorotan utama juga tertuju pada replika-replika hasil karya tangan warga yang diarak: gambaran futuristik Ibu Kota Nusantara, Burung Garuda perkasa berukuran raksasa, keindahan arsitektur candi, dan kuda lumping besar yang memukau.
Camat Kebumen, Karyanto, hadir mewakili Bupati dan menyampaikan pujian atas terselenggaranya karnaval yang disebutnya sebagai ekspresi cinta tanah air dan pelestarian budaya yang membanggakan.
Sebagai bentuk penghargaan, panitia menyediakan total hadiah jutaan rupiah untuk para pemenang: Rp 2,5 juta (Juara 1), Rp 2 juta (Juara 2), Rp 1,5 juta (Juara 3). Kemeriahan semakin lengkap dengan puluhan doorprize menarik mulai dari sepeda listrik, mesin cuci, televisi, hingga dua sepeda ontel spesial hadiah dari Bupati dan Wakil Bupati Kebumen.
Kepala Desa Suramin menutup dengan harapan bahwa karnaval ini menjadi semen perekat kebersamaan warga dan motor penggerak semangat gotong royong.
“Kegiatan ini sekaligus bentuk dukungan kami terhadap program Kabupaten Kebumen menuju Kebumen yang lebih berdaya,” pungkasnya.
Karnaval Desa Gemeksekti adalah bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan dan kreativitas rakyat tetap hidup dan rasa gotong royong kebersamaam warga tetap terjaga.(*)
.png)
