 |
| Acara Latihan Peningkatan Kemampuan (Latkatpuan) bidang kehumasan di Mapolres Kebumen.(ft ist) |
Perkembangan media digital yang cenderung mengutamakan kecepatan dan klik tayang, sering kali mengabaikan prinsip-prinsip dasar jurnalistik seperti verifikasi, keberimbangan, dan konfirmasi. Dalam situasi seperti ini, Polri dituntut tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga turut menciptakan ketertiban informasi.
Melalui Latkatpuan, personel Polres Kebumen diberikan pemahaman mendalam mengenai peran strategis kehumasan dalam menangkal hoaks, ujaran kebencian, dan pemberitaan provokatif yang belum tentu terverifikasi.
Hadir sebagai narasumber, Komper Wardopo – Wartawan Utama PWI Jateng dan Koresponden Suarabaru.id – yang juga mantan jurnalis Suara Merdeka, menekankan pentingnya netralitas dan profesionalisme Polri dalam menghadapi derasnya opini publik di media.
“Polisi harus menjadi penjernih, bukan justru terseret arus informasi yang belum jelas validitasnya. Ketika ada pemberitaan yang belum terverifikasi atau berkaitan dengan proses hukum, Polri berhak meminta ruang klarifikasi agar tidak menimbulkan opini sesat di masyarakat,” tegas Komper.
Ia juga menyoroti pentingnya kemitraan strategis antara pers dan Polri sebagai garda terdepan dalam membangun literasi informasi yang sehat. “Media dan kepolisian harus saling memperkuat peran dalam menyampaikan informasi yang edukatif dan menenangkan,” tambahnya.
Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri, melalui Wakapolres Kompol Faris Budiman, menegaskan pentingnya pemahaman kehumasan di setiap lini.
“Setiap personel perlu memahami batasan serta tanggung jawab dalam menyikapi isu-isu publik. Dengan informasi yang akurat dan bertanggung jawab, kita turut menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif,” ujarnya.
Latkatpuan kehumasan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat kapasitas komunikasi publik jajaran Polres Kebumen, agar semakin adaptif dalam menghadapi era informasi yang bergerak cepat dan penuh tantangan.(*)
