Bupati Arif Sugiyanto didampingi Kapolres Kebumen AKBP Albertus Recky Robertho SIK SH MSi.(ft sk/ist) |
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Rekrutmen calon pegawai di dinas Satpol PP Kebumen menjadi sorotan karena diduga sistem perekrutan menggunakan uang "pelicin" untuk bisa bekerja di dinas tersebut, Bupati Kebumen H. Arif Sugiyanto pun geram saat mendapat laporan dari para korban yang mengaku diperas hingga puluhan juta rupiah.
Bupati menyampaikan, kasus ini terungkap berawal dari aduan via media sosial pribadinya yang ia terima pada Rabu (29/5/22024) dini hari. Kepada Bupati, seorang ibu itu menceritakan bahwa anaknya masuk Satpol PP harus membayar 30 juta.
"Begitu mendapat aduan ini, beliau langsung saya undang ke pendopo sambil menangis dan cerita semuanya," kata Bupati saat ditemui di ruang kerjanya.
Menindaklanjuti hal itu, Bupati langsung memanggil Kepala Satpol PP Kebumen, Inspektorat Kebumen dan anggota Satpol PP yang dimintai sejumlah uang pada proses masuk.
Hasilnya mengejutkan. Bupati menyebut, dugaan pemerasan itu dilakukan oleh PNS dibawah jajarannya. Tak hanya soal mengetahui siapa pelaku yang meminta uang, Bupati juga menemukan fakta lain. "Semula aduannya dugaan pemerasan itu Rp 30 juta, namun setelah diusut nominalnya ditafsir mencapai 70 juta rupiah."
"Ini cukup luar biasa, ditengarai ada orang dinas yang terlibat, tentunya hal ini memprihatinkan bagi saya ini bentuk bagian dari pemerasan, diperas, anaknya ditakut-takuti, di ancam. Saya pastikan, sebelum matahari terbenam, pelakunya sudah diketahui, dan pasti saya bawa ke depan penegak hukum, "ujar Bupati
Hal itu membuat bupati geram dan akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum dan pengadilan. "Tentunya ini dilakukan oleh PNS kita, sangat prihatin saya, jadi bayangkan P2K itu gajinya berapa, kok ya tega ada yang diminta sampai 30 juta, korban akan kita cek betul, terimakasih kepada orang tua yang sudah melaporkan," jelas Arif.
Bupati Arif berharap kejadian ini menjadi pembelajaran kedepan untuk melayani masyarakat dengan lebih baik. Terlebih pada visi misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Arif-Rista pada misi pertama yakni Good Goverment dan Open government sebagai penyelenggaraan pemerintahan yang transparan, terbuka, dan partisipatoris, dalam seluruh proses.
"Kita harapkan dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat jelas sekali, Bupati dalam misi pertama good goverment, dengan cara keterbukaan, ada masalah seperti ini kita open saja," jelasnya.
“Terkait Satpol PP tadi malem sudah dilaporkan ke Polres Kebumen,” kata Bupati Arif kepada awak media usai acara Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal di Lapangan Desa Waluyo Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen, Kamis (30/5/2024).
Meski begitu, Bupati Arif belum menyebutkan jumlah korban dan terduka pelaku dugaan pemerasan recrutment Satpol PP Kebumen.
Sebagai pengingat agar kejadian ini tidak berulang, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menulis pada akun Facebook pribadinya pada Rabu sore. "Save Satpol PP, hasil klarifikasi :Sdr. EAW : 45 jt, Sdri EN: 35 jt, Ar :15 jt, & korban lain. Para korban sudah melaporkan tindak pidana pemerasan ke Polres Kebumen." tulis Bupati pada unggahannya.(*)