Kunjungi Kebumen, Jajaran Pemkab Buton Tengah Belajar Shrimp Estate


Jajaran Pemkab Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara dipimpin Sekda Konstantinus Bukide saat diterima Wabup Ristawati Purwaningsih SST MM di komplek pendopo Kabumian.(ft sk/ist
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Jajaran Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara yang dipimpin Sekda Konstantinus Bukide melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Kebumen selama tiga hari, 7-9 Mei 2024.

Kedatangan Sekda Buton Tengah yang juga menjabat sebagai Pj Bupati terima langsung oleh Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih bersama jajaran, mewakili Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang tengah melaksanakan kunjungan kerja di Eropa.

Sekda Bukide menyampaikan, kedatangannya ke Kebumen yang ingin belajar secara langsung pembangunan Shrimp Estate atau Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK).

Ia sendiri mengetahui, Kebumen saat ini menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang memiliki kawasan budidaya udang modern yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Untuk itu, kami dari jajaran Pemkab Buton Tengah sengaja datang ke sini, karena banyak saran dari luar agar kita belajar  budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen. Karena di Indonesia BUBK itu baru ada di Kebumen," ujar Bukide di ruang Arumbinang, Kompleks Pendopo Kabumian, Selasa 7 Mei 2024.

Terlebih, kata Bukide, Kabupaten Buton Tengah sebagian besar adalah wilayah pesisir. Mayoritas penduduknya adalah nelayan, dan saat ini ada 1000 hektar lahan yang dikelola masyarakat untuk budidaya udang.  Namun diakui masih menggunakan sistem tradisional.

"Kita menangkap sebenarnya kita punya potensi karena sebagian besar wilayah kita adalah laut/pesisir, dan ada 1000 hektar lahan kita itu dikelola untuk budiaya udang. Kita ingin bagaimana ini bisa dikembangkan secara modern dengan sistem BUBK seperti yang ada di Kebumen," ujar Bukide.

Selain ingin belajar BUBK, pihaknya juga ingin belajar pendirian Mal Pelayanan Publik (MPP).  Dengan penduduk kurang lebih 100 ribu orang, terdiri dari 67 desa, dan 50 kelurahan, Bukide merasa  Buton  Tengah harusnya bisa lebih cepat berkembang.

"Buton Tengah ini nggak sebesar Kebumen, dari segi penduduk dan wilayah lebih kecil. Jadi harusnya lebih mudah ditata, dan dikelola dengan baik. Mengatur masyarakat dengan penduduk yang lebih kecil kan harusnya lebih mudah daripada yang berpenduduk banyak. Karena iti kita perlu belajar ke sini," tukasnya.

Sementara itu, Wabup Rista menyampaikan, pihaknya sangat terbuka kepada siapapun yang ingin belajar atau studi banding mengenai pendirian BUBK. Bahkan siap mendampingi kepala daerah lain untuk berkomunikasi dengan Kementerian KKP, karena pada prinsipnya BUBK dibangun untuk mensejahterakan masyarakat.

"Kita sangat terbuka kepada siapapun yang ingin belajar, seperti yang disampaikan Pak Menteri pada saat berkunjung ke Kebumen bulan kemarin, Shrimp Estate Kebumen memang dibangun sebagai bentuk percontohan nasional, bagaimana daerah bisa membangun kawasan tambak udang modern," terangnya.

Tak lupa, Wabup juga meminta kepada jajaran Pemkan Buton Tengah untuk berwisata. Ia menyebut Kebumen punya wisata yang lengkap, ada wisata pantai, pegunungan, goa, waduk, pemandian air hangat, dan juga river tubing. Termasuk wisata kuliner dan produk UMKM seperti batik dan kerajinan tangan lainnya.

"Jadi jangan lupa kalau ke Kebumen, harus berkunjung ke tempat wisata, kita punya wisata yang lengkap; pegunungan sampai laut kita punya, goa, waduk, arum jeram juga ada. Jadi silakan nanti kalau mau pulang juga bisa beli oleh-oleh batik khas Kebumen di Kampung Batik Tanuraksan," ucapnya.(*)