Diguyur Hujan Deras, Ruang Sekolah SDN1 Pejagatan Ambruk


Ruang kelas 4 SDN1 Pejagatan Kecamatan Kutowonangun ambrol.(ft SK/ist)
KUTOWINANGUN, (seputarkebumen.com)-Ruang kelas IV SDN 1 Pejagatan, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen ambruk pada Selasa pagi 28 November 2023 sekitar pukul 05.00 WIB. Akibatnya proses belajar siswa dialihkan ke ruang kelas lain.

Penyebab kerusakan diketahui karena atap ruang kelas di sekolahan tersebut sudah rapuh, dan belum sempat dilakukan pembenahan hingga akhirnya roboh bersamaan dengan hujan yang deras. Bersyukur tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Mengingat tidak ada aktivitas sekolah di malam hari.

Sekda Kabupaten Kebumen Edi Rianto saat meninjau lokasi sekolah, menyatakan keprihatinan atas insiden yang terjadi. Pemerintah daerah kata Edi, secepatnya akan melakukan perbaikan sekolah. Meningat sudah memasuki akhir tahun, maka pembangunan akan dilakukan pada Januari 2024.

"Sebenarnya gedung ini sudah terdeteksi rapuh sudah lama, baik dari pihak sekolah, pemerintah, masyarakat, dan kepolisian. Dan sebetulnya hari ini dijadwalkan untuk dilakukan penurunan genteng. Namun belum sempat, sudah roboh duluan bersama datangnya hujan," ujar Edi di lokasi.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, dan Insya Allah akan dilakukan perbaikan pada Januari 2024. Tidak bisa langsung karena kita juga dihadapkan pada mekanisme anggaran," tambahnya.

Untuk sementara, kata Edi, peserta didik dialihkan ke ruang kelas lain. Mengingat jumlah siswa yang ada di SDN 1 Pejagatan juga tidak terlalu banyak, total ada 56, dimana untuk kelas IV-nya ada 10 siswa. Sehingga tidak bisa disebut dalam kondisi darurat.

"Kalau liat dari kondisi, belum bisa dikatakan darurat, karena yang rusaj satu kelas. Dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak, ruangan lain masih bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. Tinggal nanti benahi atapnya," ujarnya.

Sementara itu, Maria Ulfa kepala Sekolah SDN1 Pejagatan menambahkan, bahwa ruang kelas IV yang sudah rapuh itu sudah dikosongkan sejak seminggu yang lalu. Para siswanya dipindah ke ruang kelas 1 yang nyambung ke ruang kelas 2.

"Dikosongkan karena sudah terlihat rapuh, ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diiinginkan," ucapnya.

Maria mengakui, bahwa tim dari Pemerintah Daerah sebelumya juga sudah melakukan pengecekan ke sekolah. "Dijadwalkan hari ini mau diturunkan gentengnya, tapi sudah keburu ambruk," terang Maria.

Ia pun berharap, Pemkab bisa segera melakukan perbaikan. Sehingga proses belajar mengajar bisa kembali normal.(*)