![]() |
BPJS Kesehatan mengadakan silaturahmi df Komunitas Pasien Hemodialisan di PKU Gombong.(ft SK/ist) |
Usai kegiatan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kebumen, Dany Saputro mengatakan peserta JKN perlu memahami prosedur, hak, dan kewajiban pada Program JKN agar peserta tidak menemukan kendala saat mengakses pelayanan, baik pelayanan kesehatan maupun pelayanan administrasi. Selain untuk meningkatkan pemahaman peserta, juga untuk meningkatkan kesadaran peserta akan pentingnya program JKN dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum menyadari manfaat besar dari program JKN.
“Untuk komunitas Hemodialisa, informasi seputar JKN ini sangat penting karena rutin mengakses pelayanan kesehatan. Kami harap pengetahuan dan informasi terkait program JKN, dapat diteruskan kepada keluarga, kerabat, kenalan yang belum terpapar informasi terkait Program JKN ini,” ucapnya.
Dany menambahkan BPJS Kesehatan saat ini juga telah mengembangkan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada peserta JKN dalam mengakses pelayanan. Ia menyebut untuk mendapatkan pelayanan administrasi, peserta JKN tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan melainkan dapat mengurus melalui kanal pelayanan non tatap muka seperti Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp (PANDAWA) dan Aplikasi Mobile JKN. Fitur yang ada pada aplikasi Mobile JKN menurutnya sangat lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan peserta yang membutuhkan pelayanan administrasi.
"Peserta JKN yang tidak memiliki Kartu JKN saat ini tidak perlu mencetak lagi karena pelayanan di faslilitas kesehatan dapat diakses hanya dengan menggunakan NIK sebagai identitas tunggal. Pada saat periksa di fasilitas kesehatan, baik Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), peserta hanya perlu menunjukkan NIK atau KIS Digital pada Aplikasi Mobile JKN, dan juga tidak perlu fotokopi KTP," jelas Dany.
Sementara itu salah satu pasien hemodialisa di yang mengikuti kegiatan, Masruri (44) menyampaikan apresiasinya terhadap program JKN. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya Program JKN dalam hal pembiayaan pengobatan dirinya. Disampaikannya juga bahwa adanya sosialisasi yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan tersebut sangat bermanfaat, karena menambah pemahamannya terkait Program JKN. Ia juga menceritakan pengalamannya dalam memanfaatkan Program JKN untuk pengobatan penyakit yang dideritanya.
"Sudah tujuh tahun saya menjalani pengobatan gagal ginjal. Selain ke PKU Gombong, saya juga setiap satu bulan sekali ke RSUD Sardjito untuk pengobatan CAPD karena di PKU Gombong belum mengakomodir,” cerita Masruri.
Pria yang beralamat di Desa Tambak Kabupaten Banyumas ini mengaku tidak ada perbedaan pelayanan. Dia mengaku sangat bersyukur telah terdaftar sebagai peserta JKN. Ia terdaftar sebagai Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) bersama dengan keluarganya. Menurutnya, manfaat yang ia peroleh sebagai peserta JKN, jauh lebih besar dibandingkan dengan iuran yang telah ia bayarkan. Ia pun tidak mampu membayangkan bagaimana jika ia berobat tanpa memanfaatkan program JKN. Selama tujuh tahun lebih, ia menggantungkan biaya pengobatannya pada program JKN.
“Alhamdulillah banget mas sudah punya JKN jadi sudah tidak memikirkan biaya berobat lagi," ungkapnya.
Terakhir ia menyampaikan harapannya agar program JKN dapat terus berlanjut untuk dapat terus membantu masyarakat Indonesia. Ia juga mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Selain mendapatkan informasi seputar JKN, ia juga dapat membangun silaturahmi bersama komunitas hemodialisa.
“Kegiatan yang sangat bermanfaat seperti ini dapat terus berlanjut kedepannya. Saya juga harap program JKN ini dapat terus berkesinambungan membantu masyarakat,” tutupnya.(*)