Gara-gara Tulisan Di Facebook, Seorang Pemuda Nyaris Diamuk Komunitas Nelayan

 


KEBUMEN (seputarkebumen.com )|Media sosial sekarang benar bisa jadi candu. Iyaa kan ? Saat ini, orang tidak bisa lepas dari Medsos. Hampir setiap menit ataupun jam pasti membuka akun Medsosnya. 

Medsos bukan hanya untuk mempublikasikan kegiatan pribadi saja, namun bisa juga sebagai media bersilaturahmi via online.

Namun saat ini perlu berhati-hati saat bermain Medsos. Salah-salah, yang niat awalnya sebagai media bersilaturahmi via online, bisa menjadi sumber masalah karena kurang bijak penggunaannya.

Seperti yang dialami oleh pemuda warga Desa Kalipoh Kecamatan Ayah Kebumen inisial JU (40) ini misalnya. Karena diduga melontarkan komentar kasar melalui akun Facebooknya, ia nyaris bermasalah dengan  komunitas nelayan di Kebumen. 

Melalui akun facebook miliknya Uweweuweweuwewe Ossas Ngossos, ia mengomentari keberadaan pemecah gelombang yang menurut warga sekitar banyak menyebabkan nelayan kecelakaan.

Namun bukan kritik yang membangun, justru ia meluapkan emosinya karena pernah ada dendam pribadi dengan salah seorang nelayan. 

JU juga melontarkan kata-kata kotor yang membuat para nelayan yang tidak tahu menahu ikut terpancing emosi. 

Beruntung, informasi itu segera diketahui Bhabinkamtibmas Polsek Ayah Aiptu Suyatno sehingga tersangka segera diamankan ke Polsek sebelum para nelayan mendatanginya. 

Mengetahui diamankan polisi, pada hari Jumat (18/9/2020) sore, para nelayan mendatangi Mapolsek Ayah. Para nelayan meminta penjelasan JU terkait postingannya yang membuat gaduh itu.


"Jadi saat di Medsos mulai ramai, kita cari pemilik akun itu dan kita amankan. Ini dilakukan untuk menghindari main hakim sendiri," jelas Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan saat dikonfirmasi, Sabtu (19/9).


Pada saat dimediasi antara Kapolsek Ayah AKP Heru Sanyoto, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Koramil setempat akhirnya ada kesepakatan damai. 

Diantara JU harus melakukan permohonan maaf secara pribadi dan direkam, selanjutnya ia diberi sanksi sosial desa setempat dengan melakukan bersih-bersih Masjid.

Selanjutnya, para nelayan juga harus menerima permohonan maaf JU, sembari menyesali perbuatannya dan tidak ada mempermasalahkan kasus itu di kemudian hari.


"Akhirnya berkat sigapnya Bhabinkamtibmas dan Babinsa, masalah ini bisa berakhir dengan damai," ungkapnya. 

Adanya peristiwa itu, Kapolres berpesan kepada seluruh masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial. "Gunakan Medsos secara bijak dan sewajarnya. Semua harus saling menghormati, meski melalui Medsos," ujar AKBP Rudy.(Win/kpk)